Strategi UNDIP

Universitas Diponegoro (UNDIP) telah sejak lama terus berupaya untuk dapat menjadi universitas yang menjadi kebanggaan nasional dan diperhitungkan secara internasional. Hal ini sejalan dengan tantangan era globalisasi. Dalam era globalisasi institusi pendidikan tinggi dituntut harus melakukan sesuatu untuk berperan dalam meningkatkan kemampuan daya saing bangsa agar dapat berpartisipasi dan bersaing dalam percaturan dunia. Berdasarkan kondisi tersebut, mutu pendidikan di perguruan tinggi harus selalu ditingkatkan untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat menerapkannya untuk kesejahteraan masyarakat. 

Universitas Diponegoro merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang menerapkan strategi pengembangan sejalan dengan paradigma baru pendidikan tinggi yang digariskan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Paradigma ini mengandung elemen-elemen antara lain:  otonomi, evaluasi, akreditasi dan akuntabilitas. Selain itu pengembangan UNDIP juga disesuaikan dengan High Education Long Term Strategy (HELTS 2003-2010 DIKTI) yakni: meningkatkan daya saing bangsa, kesehatan organisasi, dan desentralisasi/otonomi.

Sejak tahun 1993, upaya pengembangan program studi secara intensif telah dilakukan oleh UNDIP. Upaya pengembangan tersebut diantaranya dilakukan melalui pengusulan dana hibah kompetisi. Hampir seluruh program studi sampai dengan saat ini telah memperoleh dana kompetitif untuk pengembangan program studi dan jurusan, seperti: Que Project  Batch III (Fakultas Kedokteran), Due-Like (PS Ilmu kelautan, PS Manajemen Sumberdaya Perairan, dan PS Teknik Elektro), Technological Professional Skills Development Project (TPSDP) Batch I (PS Teknik Sipil), TPSDP Batch II (PS Akuntansi) TPSDP Batch III ( PS Teknik Kimia), Semi Que Batch IV (PS Nutrisi dan Makanan Ternak, Kimia MIPA, Sejarah, Teknik Industri), Semi Que Batch V (D-3 Kearsipan, Manajemen Usaha Peternakan), Hibah Kompetisi A1 (Jurusan Teknil Lingkungan), A2 (Teknik Mesin, Biologi, Matematika, Fisika, PWK, Hukum), dan A3 (Nutrisi dan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan). Program Due-like, TPSDP Batch I dan II, Semi Que Batch V dan Hibah Kompetisi A1, A2, dan A3 sampai dengan saat ini masih diimplementasikan dan belum selesai. 

Hampir seluruh program pengembangan yang didanai oleh berbagai proyek kompetisi tersebut diarahkan untuk perbaikan-perbaikan infrastruktur, sistem manajemen dan relevansi yang ditandai dengan fase perbaikan Efisiensi Internal (FASE I tahun 2000 – 2005). Fase I ini diikuti oleh fase-fase berikutnya yakni Fase Persiapan Sebagai Universitas Riset (2005 – 2010), Fase  Embrio Universitas Riset (2010 - 2015), Fase awal mencapai Universitas Riset (2015 – 2020). Pada fase inilah UNDIP benar-benar dapat dibandingkan dengan Universitas Riset dunia, dan dilanjutkan dengan fase Penguatan Universitas Riset (2020 - 2025).

Perjalanan panjang menjadi Universitas Riset yang unggul dan berkelas dunia bukanlah sekedar tujuan jangka panjang yang akan dicapai. Proses ini merupakan suatu perbaikan yang terus-menerus tanpa henti, yang menuntut UNDIP, agar dapat terus berdampingan dengan perguruan tinggi riset lain di dunia. 

Pada fase II ini diperlukan langkah-langkah nyata untuk membawa UNDIP menjadi universitas riset dengan daya saing global yang tinggi. Langkah pertama yang paling mendasar adalah meninjau ulang VISI, MISI dan TUJUAN Universitas secara kritis. Berdasarkan hasil beberapa diskusi, seminar, dan workshop tentang Strategi Perubahan UNDIP sebagai Universitas Pendidikan menjadi Universitas Riset, disimpulkan bahwa Visi UNDIP harus dimodifikasi. Pada berbagai Seminar dan workshop dalam rangka Dies Natalis UNDIP ke 49 tahun 2006 telah dibahas secara intensif tentang Universitas Riset dan berbagai indikatornya. Pada Rapat Kerja Tahunan (RAKERTA) pada awal tahun 2007 telah diputuskan bahwa VISI 2020 UNDIP akan menjadi Universitas Riset.  Badan Pengurus Harian Senat Universitas Diponegoro beserta Tim Ahli dalam pembuatan Statuta UNDIP dan unsur pimpinan Universitas, mengadakan pertemuan untuk membahas Visi, Misi dan Tujuan UNDIP, kemudian menyempurnakannya. VISI dan MISI disusun dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: Program Pembangunan Nasional, Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (HELTS), Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas No. 20/2003 dan PP No. 61/1999), tantangan sebagai institusi yang otonom, Pola Ilmiah Pokok (PIP), kondisi UNDIP saat ini, dan upaya antisipasi persaingan global.

Visi UNDIP adalah: Pada tahun 2020, UNDIP merupakan Universitas Riset yang unggul

Untuk mencapai visi tersebut, maka UNDIP menetapkan misinya yang mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan memperhatikan paradigma baru pendidikan Tinggi. Maka Misi UNDIP adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan sehingga menghasilkan lulusan yang mempunyai keunggulan kompetitif, komparatif secara internasional dan berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
  2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan publikasi serta kepemilikan Hak Atas Kekayaan Intelektual sebagai upaya pengembangan ilmu, teknologi dan seni dengan mengedepankan budaya dan sumber daya lokal
  3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat sebagai  upaya penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
  4. Meningkatkan profesionalitas, kapabilitas, akuntabilitas dan tata kelola serta kemandirian penyelenggaraan perguruan tinggi.
Berdasarkan Visi dan Misi di atas, maka UNDIP menjabarkan tujuan UNDIP adalah: Menyiapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional serta siap latih sehingga dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan mengembangkan jiwa enterpreneurship warga kampus.

Universitas Diponegoro barada  pada Fase II (2005-2010) pengembangannya untuk pengembangan 2000-2025.  Fase ini merupakan Fase Penguatan Institusi sebagai persiapan menjadi Universitas Riset. Pada fase ini program pengembangan yang didanai Islamic Development Bank (IDB) dan segera membangun Rumah Sakit Universitas (University Hospital), Laboratorium Terpadu (Integrated Laboratory), Pusat Pelatihan (Training Center), Pusat Ikubator Bisinis (Business Incubator Center), dan seluruh fakultas yang ada di di kampus Pleburan untuk dipindahkan ke kampus Tembalang. Selain itu berbagai fasilitas dan peralatan penelitian yang canggih akan segera direalisasi mengikuti perkembangan fisik yang telah terbangun. Pengembangan merupakan pijakan awal yang sangat berarti bagi persiapan menjadi Universitas Riset. Untuk memantapkan persiapan universitas riset ini Pimpinan universitas dan seluruh sivitas akademika telah mencanangkan indikator kinerja yang harus dicapai. Pencapaian indikator kinerja ini diusahakan dengan memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada dengan memperhatikan secara seksama tantangan-tantangan dan kelemahan-kelamahan yang masih dimiliki. Usaha pencapaian ini secara mutlak melibatkan semua stakeholders, civitas akademika dan staf administratif dari seluruh lapisan, seluruh talenta, seluruh ketertarikan dengan memperhatikan pula prioritas-prioritas yang lebih berhasil guna. Indikator kinerja tersebut disesuaikan secara harmonis dengan tujuan Universitas.
Untuk fase II pengembangan indikator kinerja  antara lain:
  1. jumlah program pascasarjana yang memadai
  2. perbandingan yang berimbang antara jumlah mahasiswa pascasarjana dengan mahasiswa sarjana,
  3. terdapatnya dan banyaknya mahasiswa asing pada beberapa program sarjana dan pasca sarjana
  4. jumlah penelitian yang didanai oleh dana hibah nasional maupun internasional yang semakin meningkat dan memadai
  5. jumlah hasil riset yang diterapkan dan dikomersialisasikan semakin banyak
  6. jumlah hak paten yang dimiliki dan paten yang telah dikomersialkan melalui lisensi yang memadai
  7. jumlah publikasi nasional dan internasional yang semakin banyak dan merata untuk setiap program studi yang diikuti oleh indeks sitasi yang lebih tinggi
  8. meningkatnya kualitas mahasiswa baru
  9. besarnya tingkat tanggung jawab sosial universitas
  10. membaiknya kualitas hasil riset dan menguatnya kerjasama universitas dengan industri.
Tujuan UNDIP  dan indikator kinerja  tersebut diatas akan dicapai melalui strategi yang disebut dengan Sepuluh Strategi Pengembangan Universitas Diponegoro, yakni:
  1. Perbaikan budaya menuju Good Governance,
  2. Meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia,
  3. Meningkatkan Mutu dan Kompetensi lulusan serta menerapkan Penjaminan Mutu  dalam proses belajar mengajar,
  4. Modernisasi Fasilitas & Infrastruktur
  5. Memperluas Kesempatan Belajar
  6. Meningkatkan Leadership
  7. Meningkatkan Dana Pendidikan dan Penelitian
  8. Meningkatkan mutu kerjasama nasional dan internasional
  9. Menyiapkan Transisi Badan Hukum Pendidikan  dan pencarian Dana Pasca IDB
  10. Pembangunan Terintegrasi
Sepuluh strategi tersebut secara konsisten dilaksanakan sampai dengan tahun 2010, secara simultan dan terpadu. Diharapkan pada penguhujung tahun 2010, Universitas Diponegoro akan memasuki fase ke III menjadi embrio Universitas Riset dan menempati peringkat yang semakin baik dalam peringkat Universitas Dunia. 

UNDIP saat ini (tahun 2009) pada urutan TOP 600 WORLD CLASS UNIVERSITY berdasarkan THES, dengan riwayat sebagai berikut:
  1. 500-600 pada tahun 2009,
  2. 171 pada Top 200 Asian University tahun 2009.
  3. 501+ pada tahun 2008,
  4. 553 pada tahun 2007,
  5. 495 pada tahun 2006
 Silahkan klik di sini untuk mengunjungi PPOFIL UNDIP DI QS-TOPUNIVERSITIES.COM.
 
Copyright © 2013. Ikatan Mahasiswa Garut - Universitas Diponegoro Semarang
Diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada dengan menyertakan sumber dari artikel yang bersangkutan
Didukung Maskolis